Jangan Menilai Buku Jika...

kondisi commuter line penuh sesak penumpang banyak sekali antri
naik commuter line

ada yg menggelitik kalbu saya sore-sore..
naik commuter line penuk sesak, rame..
ada orang agak cina ky saya, rambutnya dikuncir gondrong, kukunya blm dipotong, tampangnya agak serem ky tukang nyolong..
di stasiun sudirman yg terkenal dengan serudukannya menyentak, terhenyak dia bergumam "ouch..watdevak", saya pun menebak, sepertinya dia galak..
berusaha tak peduli, saya tetap berpegangan sambil berdiri, hingga kereta hampir tiba di stasiun manggarai, pengereman pun dimulai..
goyang mang! kereta bergoyang, penumpang hilang keseimbangan, tak disangka gerangan, dia kembali bergumam..
kali ini kata berbeda, saya pun tak menyangka, "astagfirulloh" ucap mulutnya, padahal saya sendiri diam saja, tidak nyaman hati jadinya..
bahkan saat pintu kereta dibuka lebar, dan penumpang berebut keluar, satu kata yg indah lagi darinya "Allohuakbar"..
lidah saya masih belum leluasa, hanya teringat sebuah peribahasa...
"jangan menilai buku siswa jika kamu bukan gurunya"
sekian.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »