Setiap pasangan pria-wanita yang memiliki hubungan khusus (pernikahan) pasti memiliki tujuan.
Kalau wanita - yang spesial tentunya - menerima Kamu untuk menjadi pasangan hidup daripada puluhan atau ratusan pria lainnya, hampir dipastikan itu karena dia melihat ada "tujuan" dalam diri Kamu, ya...semacam arah dalam kehidupan yang Kamu jalani.
So guys, bagaimana wanita melihat adanya hal tersebut dalam diri pria? Itulah yang rahasia. Tapi sekarang bukan rahasia lagi, karena akan segera kita bahas!
Rahasia Wanita #1: Jangan Memaksa Wanita Untuk Membuat Keputusan!
- Pada dasarnya, wanita itu makhluk yang feminim. Makhluk feminim gak suka keadaan dimana mereka dipaksa untuk membuat suatu keputusan. Tapi faktanya yang feminim itu gak hanya wanita sih, pria juga ada yang feminim, bukan begitu? Pria yang tidak bisa membuat keputusan, itu pria yang feminim! (Jleb!)
![]() |
Jangan Memaksa Wanita Untuk Membuat Keputusan |
Mungkin Kamu sering dengar percakapan seperti ini:
"Sayang, aku lebih bagus pake yang warna merah atau yang warna hitam? eh, yang mana ya, merah apa hitam?" (sambil ngaca di depan cermin)
Mengapa wanita mengatakan hal seperti itu? Karena mereka makhluk feminim. Saat wanita mengatakan hal tersebut, biasanya apa sih jawaban dari pria? "Mmm...gak tau deh, yang mana ya, kayanya sama-sama aja lah, yang merah yang hitam sama-sama bagus, gak tau juga deh, yang mana aja deh terserah Kamu." Nah! Pria seperti ini tidak membuat keputusan. Kalau pria tersebut memang maskulin, seharusnya dia mengerti bahwa itu adalah tanggung jawabnya untuk membuat keputusan! YES, bahkan untuk hal yang sepele seperti ini.
Jadi kenapa sih sebagaian besar pria gak mau membuat keputusan dalam situasi seperti di atas?
Pertama: yang namanya keputusan itu antara BENAR ATAU SALAH. Betulkah?
Well, itu gak betul, Bro. Nyatanya, sebagian besar keputusan itu bukan hanya tentang benar atau salah. Kebanyakan keputusan itu hanya masalah alternatif aja. Artinya itu hanya pilihan, semua keputusan bisa jadi benar dan semua keputusan pun bisa jadi salah, tergantung konteksnya lah. Maka jadilah pria yang membuat keputusan.
Kedua: kurangnya kepedulian si pria terhadap si wanita.
Di dalam hatinya yang agak dalam, para pria pasti berpikir "yaelah, gak penting lah, pilih yang mana aja deh, atur aja!" Ingat poinnya! Jangan memaksa si feminim untuk membuat keputusan, karena jika Kamu belum membuat keputusan, dia akan mengulangi pertanyaan yang sama kepadamu, ituh! Dan kalau si pria kelamaan mengambil keputusan, biasanya akan menjadi awal bencana untuk mereka di hari itu.
Rahasia Wanita #2: Apa Yang Dikatakan oleh Wanita Bukanlah Apa yang Dia Inginkan!
![]() |
Apa Yang Dikatakan oleh Wanita Bukanlah Apa yang Dia Inginkan |
- Ini FIX banget. Bayangkan ketika Kamu sedang pergi main futsal bersama teman kamu yang dari bulu kaki dan bau keringatnya Kamu yakin bahwa dia itu cowo, kemudian setelah selesai olahraga dan kalian jalan pulang, Kamu lupa ada yang ketinggalan di lapangan, terus Kamu tanya ke temanmu "waduh, anu gw ketinggalan Bro, kita perlu balik kesana gak ya?" dan dia jawab "gak usah deh Bro, udah jauh nih, dan kelamaan juga kali!" maka arti dari perkataan temanmu adalah "gak usah, udah jauh, dan kelamaan".
Coba sekarang bayangkan kalau Kamu pergi berbelanja dengan pasangan Kamu, si wanita feminim. Kemudian hal yang sama terjadi, dan dia juga memberikan jawaban sama "gak usah kali ya, udah jauh dan kelamaan", itu bisa berarti "iya, it's OK, aku mau balik lagi kesana" tapi itu juga bisa berarti "gak usah dong, kan aku cape gitu loh" tapi itu juga bisa berarti "iya, aku sih ikut kamu aja". Ennaaah! Sebagai pria yang maskulin, tanggung jawab Kamu adalah memahami apa maksud perkataan dia ketika itu. Wanita itu ingin dimengerti, Kawan.
Terus, bagaimana cara Kamu sebagai pria untuk bisa memahami arti sebenarnya dari perkataan wanita?
- Tentunya Kamu bisa meningkatkan skill tentang hal ini melalui pengalaman. Kamu bisa melakukannya dengan lebih menyelaraskan frekuensi Kamu dengannya, you know what i mean. Kamu juga bisa melakukannya dengan belajar, ya baca buku tentang Psikologi Homo Sapiens: Kromosom XX atau apalah. Tapi ujung-ujungnya yang terpenting adalah, ingat, membuat keputusan akan menjadi tanggung jawab Pria. Namun...
Tetap saja sebagian pria bakalan KA-ZET-EL alias kezel (kesal) dan protes "Loh, kenapa sih Dia gak bisa kasih tau, bilang aja apa yang benar dia mau?" Ohoho, Boys! Ya pastilah jawabannya adalah karena itu gak ASIK! Itu gak menarik! Jika seperti itu caranya, wanita tidak akan merasakan di dalam dirinya maskulinitas Kamu sebagai pria.
Coba pikirkan, sama halnya seperti ketika Kamu melakukan suatu hal yang 'so sweet', ya misalnya memasak dan menyiapkan sarapan kejutan untuk dia, kemudian dia memberi kecupan terima kasih untukmu dan mungkin membisikan kalimat yang seksi, Kamu merasa senang kan? Nah, yang Kamu rasakan itu adalah energi feminim dari diri wanita. Pria pasti suka dan mendambakan hal yang seperti itu. Sekarang coba bayangkan kalau Kamu yang meminta dia untuk memberikan kecupan itu dan mengatakan hal yang Kamu diktekan - Kamu yang minta, bukan dia yang mau - trus dia jawab "oh, OK, makasih udah ngasih tau, sekarang aku tau apa yang harus aku lakukan" asik gak tuh!? Bukankah itu menjadi tidak menarik? Ya tentu saja itu tidak menarik.
Rahasia Wanita #3: Wanita Suka Pria yang Bertanggung Jawab dalam Hubungan dan Kemesraan.
- Hubungan disini maksudnya 'relationship'. Salah satu contoh masalah dalam hubungan adalah ketika si pria mulai bergumam dengan godaan setan yang terkutuk dalam dirinya "Dia udah gak menarik lagi, udah gak asik lagi". Disini, pria menyalahkan wanita begitu saja. Seharusnya pria bertanya terlebih dahulu kepada dirinya sendiri "apa saya sudah membaca buku-buku tentang psikologi wanita? Apa saya sudah membaca buku-buku pengembangan diri?" Atau semacamnya, paling nggak gugling lah!
![]() |
Wanita Suka Pria yang Bertanggung Jawab dalam Hubungan dan Kemesraan |
"Gak perlu lah baca buku ini itu klo cuma untuk menghadapi wanita"
Wow, jadi yang si pria lakukan hanya menyalahkan si wanita dan tidak bertanggung jawab atas jalannya hubungan itu, padahal pria lah yang bertanggung jawab atas tumbuh kembangnya hubungan dan kemesraan di antara mereka. Ngaca dulu deh.
Jika Kamu benar-benar pria maskulin, yang perlu Kamu lakukan adalah memegang tangannya dan menuntunnya. Mereka butuh sosok yang meyakinkan untuk memimpin. Jika Kamu bisa melakukan hal itu, mereka pasti akan mengikutimu untuk jadi 'menarik dan asik' lagi seperti yang Kamu mau. Dia akan melakukan berbagai macam hal yang gila sekalipun bersamamu. Hal-hal yang Kamu pikir tidak mungkin dia lakukan bersamamu, dia akan lakukan!
Jadi ingat, sebagai pria maskulin, Kamu lah yang harus memegang tangannya dan menuntunya, jadilah pemimpin. Tapi kalau ternyata malah si wanita yang maskulin, maka dia lah yang akan memegang tangan Kamu dan menuntun Kamu. Itu pun artinya, Kamu pria yang feminim!
EmoticonEmoticon